Jumat , Maret 31 2023
Ben Foy, 8 tahun, tiba-tiba bisa saja tertidur begitu saja di manapun, kapanpun. Dalam sehari ia bisa tertidur hingga 20 kali. Diduga, ia menderita narkolepsi, efek samping dari suntikan Pandemrix.

Ben Foy Tidur 20 Kali Sehari Setelah Divaksin Flu Babi

 

benfoyBen Foy, 8 tahun, tiba-tiba bisa saja tertidur begitu saja di manapun, kapanpun. Dalam sehari ia bisa tertidur hingga 20 kali. Diduga, ia menderita narkolepsi, efek samping dari suntikan Pandemrix. Setidaknya itu menurut ibunya, Lindsey (33). Narkolepsi adalah efek dari vaksin flu babi.

Ben mendapat vaksin ini pada Januari 2010. Ia langsung menunjukkan gejala pertama pada bulan September. Perlu waktu 2 tahun untuk mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, dengan Ben harus menjalani serangkaian tes, mulai CT scan, penelitian tidur, MRI, tes darah, pungsi lumbal dan ECG.

Narkolepsi ini membuat Ben jadi lebih mudah marah dan menyalahkan kondisinya. “Sebelumnya diberikan vaksin itu, Ben adalah anak yang sehat,” ujar Lindsey.

Awalnya, Lindsey tidak berpikir macam-macam saat melihat kondisi Ben. Ia hanya berpikir bahwa mungkin ia terlalu kelelahan sekolah. Karena pada saat itu adalah awal dia kembali ke sekolah.

“Namun tidak lama, ia mulai sering tertidur dan gurunya mengatakan kepada kami ia terus tidur siang di mejanya dan mereka akan berjuang membangunkannya. Kemudian ia juga mulai kelelahan jalan ke rumah dari sekolah dan mulai ambruk, sejak itulah kami sadar ada yang tidak beres,” cerita Lindsey.

Selama dua tahun berikutnya, dokter sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada Ben. Lindsey pun stres. Lindsey sendiri menduga penyakit Ben karena mencari tahu di internet.

“Akhirnya saya baca mengenai narkolepsi dan ada kemungkinan berkaitan dengan vaksin flu babi. Saat saya membacanya saya langsung berpikir bahwa apa yang digambarkan di internet sama seperti apa yang dialami Ben,” cerita Lindsey.

Meski Lindsey sudah menduga bahwa anaknya terkena Narkolepsi, dokter tidak langsung mendiagnosisnya demikian. Mereka tetap melakukan tes sebelum membuat diagnosis resmi.

Sekarang, keluarga Ben memilih untuk tidak mengobati kondisi bocah itu dengan obat resep dari dokter hingga bulan Mei tahun ini. “Obat-obatan yang awalnya diberikan kepada Ben mengandung dengan anti-depresan dan memiliki efek samping yang sangat serius,” kata kakeknya, Brian (60).

Di Inggris sudah lebih dari 10 orang anak yang teridentifikasi mengidap narkolepsi sebagai hasil dari vaksin tersebut. Vaksin ini sudah diberikan hampir satu juta anak di bawah umur lima tahun pada tahun 2009, dan 2010 karena itu berkaitan dengan narkolepsi. [daily mail]

About

Writer di Rumah Keluarga Indonesia

Check Also

400 Pelajar Purwakarta Diganjar SP 1 karena Masih Aktif Merokok

Jika Masih Aktif Merokok, 400 Pelajar Purwakarta Akan Dikurangi Nilai Rapotnya

PURWAKARTA—Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tak segan akan mengurangi nilai rapot 400 pelajar yang terbukti masih aktif …