Seberapa luas rumah Anda? Atau masih ngontrak? Tak masalah koj. Kenapa juga kita tidak berpikir untuk menciptakan sebuah warung hidup? Pekarangan tanah di sekitar rumah yang umumnya dikelilingi pagar, bila dimanfaatkan secara maksimal dapat berperan sebagai pemberi keindahan dan keasrian, sekaligus apotik hidup dan warung hidup yang memudahkan kita memperoleh obat alami dan bumbu dapur yang masih segar. Pemanfaatan tanah pekarangan dapat dilakukan dengan budidaya sistem vertikultur, potisasi, tabulapot, serta diverifikasi tanaman pangan.
Apotik hidup adalah tumbuhan pada lahan yang sempit ataupun luas, berkhasiat untuk obat alami atau herbal, misalnya jahe, lengkuas, kunyit, kumis kucing, daun dewa, seledri, lidah buaya dan lain sebagainya.
Warung hidup adalah tumbuhan pada lahan sempit ataupun luas dengan aneka tumbuhan yang berguna untuk pelengkap sayuran, bumbu atau buah buahan. Tanaman ini bisa ditanam di pekarangan langsung, bisa juga ditanam dalam pot daur ulang, seperti kaleng biskuit yang besar atau bekas ember cat, yang penting bisa membuat tanaman nyaman. Sayuran dan buah yang mudah tumbuh di pekarangan biasanya cabe rawit, tomat, jambu biji, daun salam, serai, aneka rempah, singkong, ubi dan daun ginseng.
Keuntungan mempunyai apotik dan warung hidup :
- Penghijauan halaman rumah yang sangat bermanfaat bagi kesegaran lingkungan sekitarnya.
- Stok obat alami, misalnya ketika si kecil memar karena jatuh maka bisa mengambil umbi kencur yang kita tanam kemudian ditumbuk dan dioleskan pada luka memar.
- Suplai kebutuhan dapur terjamin bila dipekarangan rumah tersedia cabe rawit, daun seledri atau daun bawang, tomat, singkong, daun pandan, suji dan daun salam maka kebutuhan sehari – hari dapat terpenuhi.
- Memanfaatkan daun yang berguguran dan sampah organik sebagai pupuk organik, bagi tanaman kita.
- Hobi yang mendatangkan nilai tambah bagi keluarga. [Sumber: ntb.litbang.deptan]