Penyakit ebola merupakan sebuah penyakit yang disebabakan oleh adanya penularan virus dari manusia maupun dari hewan seperti kera dan kalelawar buah. Nama ebola diambil dari nama sungai di negara Kongo dimana virus tersebut pertama kali muncul. Meskipun awal penyebarannya hanya di daerah Sudan dan Republik Kongo, namun hingga saat ini penularan virus ebola mulai menjangkiti masyarakat di negara lain, bisa jadi termasuk Indonesia.
Beberapa kasus penyakit dengan gejala yang mirip penyakit tersebut dialami TKI yang kembali ke Indonesia, namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata hasilnya masih negatif. Meskipun demikian, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu cemas, karena penularan virus ebola hanya terjadi melalui kontak langsung melalui darah dan cairan yang berasal dari tubuh penderita.
Gejala Penyakit Ebola
Meskipun penularannya tidak seperti penyakit flu biasa yang bisa menular melalui kontak biasa, namun sebaiknya masyarakat memahami gejala penyakit ebola agar dapat dilakukan penanganan yang tepat. Gejala-gejala penyakit tersebut yang paling umum yaitu demam yang terjadi secara mendadak yang diikuti oleh sakit kepala, badan terasa lemas, otot dan sendi terasa nyeri, dan sakit tenggorokan.
Setelah gejala-gejala penyakit tersebut terasa, akan muncul gejala selanjutnya yaitu muntah, sakit perut hingga diare, muncul ruam di beberapa bagian tubuh, gangguan fungsi hati dan ginjal, serta pendarahan internal yang terkadang bisa keluar melalui mulut, mata, hidung atau telinga. Untuk lebih memastikan diagnosis virus ebola, biasanya dilakukan pemeriksaan darah atau cairan tubuh pasien melalui pemeriksaan laboratorium. Jika sel darah putih dan trombosit terlalu rendah, serta kadar enzim hati mengalami peningkatan, maka pasien dinyatakan positif terjangkit virus ebola.
Hingga saat ini belum ada obat yang pasti dapat menyembuhkan virus ebola. Sementara itu, vaksin ZMapp yang biasa diberikan untuk mencegah penyakit tersebut belum terbukti keefektivaannya. Meskipun demikian, ebola nyatanya dapat dihindari dengan cara tidak mengkonsumsi satwa liar secara mentah, khususnya monyet atau kera dan kalelawar buah. Kemudian menghindari kontak dengan penderita ebola melalui cairan tubuh mereka. Dengan begitu, penyakit ebola tidak akan menyerang.