in

Fitnah Kubur Bagi Orang Beriman dan Orang Kafir (1)

dua bayiOrang beriman memiliki kepercayaan bahwa Allah itu Esa yang Maha Segalanya. Apapun yang dikehendaki-Nya bisa terjadi seketika. Subhanallah, jadi jangan macam-macam dengan Allah, karena siksa Allah amatlah pedih. Sedangakan orang kafir yaitu orang yang menyekutukan Allah. Ia menyembah berhala dan sangat memprioritaskan kehidupan dunia. Ada kesamaan antara orang beriman dan orang kafir yaitu sama-sama akan mendapatkan balasan di akhirat kelak. Balasan dan pertanggung jawaban ketika menjalani kehidupan di dunia.

Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad menyebutkan bahwa Al-Bara’ ibn ‘Azib pernah berkisah sebagai berikut: Kami pernah keluar bersama Rasulullah untuk mengantarkan jenazah seorang laki-laki dari shahabat Anshar, kemudian sampailah kami ke pekuburan tersebut. Setelah mayat tersebut di kebumikan, Rasulullah duduk, kami pun duduk di sekitarnya dengan tenang sehingga seakan-akan kepala kami dihinggapi seekor burung.

Tangan beliau memegang sebatang kayu dan mencocok-cocokkan ke tanah. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan bersabda, “Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur.”

Beliau mengatakan itu sebanyak dua kali atau tiga kali, setelah itu beliau bersabda lagi sebagai berikut :

Jika seorang hamba yang beriman telah meninggal dunia dan menghadap ke akhirat, akan turun kepadanya sejumlah malaikat dari langit yang berwajah putih bersih seakan-akan matahari.

Mereka membawa kafan dari kafan-kafan penghuni surga dan juga wewangian dari surga. Mereka kemudian duduk di suatu tempat yang dapat dilihat oleh sejauh mata memandang.

Kemudian datang malaikat pencabut nyawa, lalu duduk di dekat kepalanya sambil berkata, “Keluarlah, wahai jiwa yang tenang, keluarlah untuk menuju ampunan dan keridhaan Allah.”

Lantas keluarlah nyawanya dengan mengalir bagaikan mengalirnya air yang menetes dari tempat air. Malaikat pencabut nyawa kemudian mengambil ruh orang tersebut dan membungkusnya dengan kain kafan yang telah ditaburi wewangian dari surga.

Dari kafan itu tercium semerbak bau wangi yang melebihi bau wangi misik yang pernah ditemui di bumi. Para malaikat kemudian naik ke langit dengan membawa kafan tersebut. Mereka tidak pernah melewati satu malaikat pun dari para malaikat penduduk langit melainkan mereka ditanya, “Ruh siapakah yang berbau wangi itu?”

Para malaikat pembawa ruh itu menjawab, “Ini adalah ruh Fulan bin Fulan, “Berkat nama-namanya yang paling baik yang mereka sebutkan sewaktu berada di dunia, mereka kemudian memohon agar dibukakan pintu langit untuknya. Lalu terbukalah pintu langit itu.

Dari setiap langit, semua malaikat yang dekat dengan Allah mengantarkannya sampai ke langit berikutnya hingga mereka sampai ke langit yang ke tujuh.

Setelah mereka sampai ke langit yang ke tujuh, Allah berfirman: “Tulislah kitab hamba-Ku ini di dalam ‘Illiyyin lalu kembalikanlah dia ke bumi karena Kami telah menciptakan mereka dari bumi (tanah). Kepadanya Aku kembalikan mereka dan dari dalamnya Aku mengeluarkannya sekali lagi.”

Ruhnya kemudian dikembalikan ke bumi, lalu datanglah dua orang malaikat yang kemudian mendudukkannya. Mereka lantas bertanya kepadanya, “Siapakah Tuhan Anda?” Ia menjawab, “Tuhanku adalah Allah.”

Kedua malaikat itu bertanya lagi, “Apakah agama Anda?” Ia menjawab, “Agamaku adalah Islam.”

Kedua malaikat itu bertanya lagi, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada Anda?”

Jawabnya, “Beliau adalah (Muhammad) Rasulullah.” Malaikat itu bertanya, “Dari mana Anda tahu ?” Ia menjawab, “Aku telah membaca Kitab Allah. Aku mengimani dan membenarkannya.”

Lalu terdengarlah sebuah panggilan dari langit, “Jika memang hamba-Ku ini benar, maka hamparkanlah untuknya (permadani) dari surga, berilah ia pakaian dari surga, dan bukakanlah untuknya pintu yang menuju surga.”

Kemudian ruh orang yang beriman dikembalikan ke jasadnya beserta bau wamgi-wangiannya, lalu diluaskan kuburannya sejauh mata memandang.

Selanjutnya datanglah seorang laki-laki tampan yang berpakaian bagus dan berbau harum. Ia berkata, “Berbahagialah dengan segala yang membahagiakan Anda. Ini adalah hari kebahagiaan Anda yang telah Allah janjikan.”

Orang beriman tersebut bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu tampan sekali.” Ia menjawab, “Aku adalah amal saleh Anda.”

Orang beriman itu kemudian berkata: “Tuhanku datangkanlah hari kiamat. Tuhanku datangkanlah hari kiamat sehingga kau dapat kembali pada keluarga dan hartaku.”

BERSAMBUNG

What do you think?

Written by

Apa Kenikmatan Tertinggi Ketika di Surga?

Fitnah Kubur Bagi Orang Beriman dan Orang Kafir (2-Habis)