Mayoritas masyarakat kita membelanjakan hampir seluruh uang mereka untuk
merayakan lebaran Idul Fitri. Padahal, kebutuhan hidup
cukup banyak. Tahun ini, apalagi bisa dibilang Ramadhan dan Idul Fitri berbarengan dengan tahun ajaran baru.
Berikut adalah solusi untuk mengatasi masalah keuangan lebaran:
1. Biaya mudik lebaran. Sudah jauh hari tiket kereta api habis terjual, terutama untuk H-7 sampai H+7 di setiap Idul Fitri. Banyak anggota masyarakat yang hanya bisa membeli tiket setelah mendapatkan THR, sehingga mereka terpaksa menggunakan moda transportasi lain yang sudah mengalami kenaikan harga selama libur lebaran.
Solusinya adalah: mempersiapkan tabungan khusus untuk biaya mudik lebaran di tahun depan. Dengan memiliki tabungan khusus, pemudik bisa lebih leluasa untuk membeli tiket di saat harga masih murah, dan tidak tergantung pada THR sehingga biaya mudik lebaran bisa ditekan lebih dalam.
2. Belanja pakaian baru . Lebaran juga identik dengan pakaian baru, dan untuk keluarga yang memiliki lebih dari 1 anak, tentu saja harus berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka untuk membeli baju baru. Kegiatan belanja lebaran ini memang tidak bisa dihindari, mengingat banyak toko dan department store yang menggelar diskon besar-besaran sehingga masyarakat pasti terlena dan bisa kalap ketika memborong pakaian diskon tersebut.
Solusinya adalah: baju lebaran tidak harus dibeli saat menjelang lebaran, sehingga Anda bisa mengatur keuangan untuk membeli pakaian baru pada saat ada diskon namun tidak berdekatan dengan bulan puasa dan lebaran. Kedua, lebaran tidak selalu identik dengan pakaian baru, karena perayaan ini jauh lebih bermakna ketika kita mempersiapkan rohani kita daripada jasmani.
3. Belanja makanan dan parsel. Hampir semua masyarakat yang berlebaran pasti memasak hidangan khusus untuk hari raya Idul Fitri. Padahal di saat ini justru bahan makanan mengalami kenaikan yang sangat signifikan sehingga mungkin terjadi pemborosan. Apalagi ada masyarakat yang memang harus menyediakan parsel untuk kolega bisnis, dan sanak sodara.
Solusinya adalah: masaklah makanan yang bisa dipanaskan dan dihidangka n beberapa hari, sehingga tidak mubazir. Untuk minuman, akan lebih bagus jika hanya menyediakan air mineral dibandingkan dengan minuman soda dan sirup, karena pada saat puasa, justru kita diingatkan untuk tetap menjadi orang yang sederhana dan tidak berlebihan. Untuk kiriman parsel, sebaiknya dihitung kembali apakah benar-benar perlu, atau tidak.
4. Sedekah zakat fitrah. Hari raya Idul Fitri adalah hari untuk berbagi, terutama kepada sesama sodara yang masih berkekurangan. Zakat fitrah itu perlu untuk melengkapi ibadah shaum kita. Untuk itu, perlu kita rencanakan dengan baik dana dan waktu penyerahan zakat fitrah ini.
Solusinya adalah: carilah tempat penyalur zakat yang resmi, dan salurkan zakat Anda ke tempat itu. Mintalah laporan resmi dari zakat Anda, supaya Anda bisa memantau dengan baik apa yang Anda sedekahkan.
5. Keuangan setelah lebaran . Lebaran memang hari yang ditunggu-tunggu, namun jangan sampai setelah lebaran justru keuangan kita menjadi lebih besar pasak daripada tiang. Setelah lebaran, Anda harus menghitung ulang semua pengeluaran, baik yang terduga maupun tidak terduga, karena biasanya ketika hari raya kita tidak berpikir panjang untuk menghambur-hamburkan uang yang kita punya. Ppadahal kebutuhan lain setelah itu masih banyak dan mungkin lebih penting daripada sekadar berhura-hura di hari raya. [sumber: primoney]