Anak-anak yang masih belajar, seharusnya menjadikan seorang guru sebagai contoh dalam dunia pendidikannya. Hanya saja, kini tidak sedikit dari mereka yang memilih memperhatikan perihal lain ketimbang ucapan dan tindakan dari seorang guru, yang telah jelas merupakan panutan dalam media pembelajaran. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Banyak faktor yang menyebabkan seorang anak lebih memilih meniru hal lain daripada guru. Salah satunya ialah pengaruh dari televisi. Ya, televisi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak di masa sekarang ini. Tersedianya berbagai film terbaru, membuat sang anak menjadi tertarik. Sehingga, ia akan cenderung terus menerus menonton TV dibandingkan belajar dan mengikuti ucapan dari gurunya.
Apabila anak itu telah menyukai sesuatu, maka apa yang ia suka ia akan tiru. Begitu pula dengan apa yang ditayangkan di media televisi. Anak akan mengikuti hal-hal yang dilakukan maupun diucapakan oleh pemain dalam film yang disajikan. Sehingga, hal tersebut bisa menjadi kebiasaan bagi anak dalam kehidupannya.
Jika tayangan yang disediakan dalam media televisi itu baik, maka baik pulalah generasi penerus bangsa ini. Namun sebaliknya, jika apa yang ditayangkan itu tidak memberikan manfaat, maka generasi penerus bangsa akan berakhlak tidak baik pula.
Bila hal ini sudah demikian, maka dimana peran guru sebagai pendidik bagi penerus bangsa? Jika penerusnya saja sudah tidak mau mengikuti dan mematuhi apa yang diajarkan oleh pendidik, maka apa fungsi guru yang kini berada di sekolah? Seolah-olah dengan adanya hal baru, telah membuat anak didik tidak mau lagi mengikuti orang yang harusnya ia ikuti.
Mari kita pikirkan sejenak. Yang disayangkan pada masa sekarang ini, banyak tayangan televisi yang menyediakan hal-hal yang kurang baik bagi anak-anak. Misalnya dari tayangan film-film tertentu dan juga film-film horor yang bisa jadi menciutkan mental anak bangsa. Maka, mau jadi apa generasi penerus bangsa ini? [ip]