Dari 10 wanita yang mengajukan gugatan perceraian, 6 orang diantaranya memiliki usia pernikahan lebih dari 5 tahun, dan 4 orang dari 6 orang itu memiliki usia pernikahan lebih dari 10 tahun.
Sepertinya pameo bahwa masa-masa pernikahan terberat adalah antara 0 – 5 tahun seolah mulai bergeser. Mereka yang sudah lama menikah malah lebih cenderung mengajukan cerai. Dibandingkan yang usia pernikahannya 0-3 tahun hanya satu orang saja.
Kalau melihat pola pernikahan zaman sekarang yang lebih dominan dimulai dengan pacaran, rasanya memang pengetahuan masing-masing calon pengantin seperti sudah sangat kenal dengan pasangannya.
Lalu kira-kira apa yang menyebabkan mereka bercerai?
Ternyata penyebabnya adalah rasa “bosan” sang suami, sehingga meninggalkan begitu saja istrinya dan sebagaimana biasa mencari sesuatu yang baru.
Kenapa bisa bosan?
Itu tentunya memiliki banyak faktor, bisa jadi karena terlalu mudah akses mendapatkan sesuatu yang baru, atau istri yang di rumah tidak merawat diri dengan baik sehingga yang berada di luar terkesan lebih “fresh” untuk dinikmati.
Mungkin bisa jadi penelitian lanjutan pada faktor-faktor ini.
Jadi kesimpulan sementara dari data-data di atas adalah, waktu bisa menjadi bumerang pernikahan yang seharusnya semakin lama semakin awet dan lengket menjadi membosankan.
Maka nasehat terbaik nya adalah para istri sedaya upaya meningkatkan daya tariknya untuk suaminya. Jangan berupaya tampil maksimal ketika pesta dan acara luar lainnya, tetapi bau bawang ketika suami pulang. [Suryandi Temala Sip]
