Oleh: Rusyidi Rasyid
“Ketika tahun lalu, kamu melangkah meningalkan ibu dan adik-adikmu ‘tuk jelang ilmu, aku hanya sanggup menyalamimu, kalau sampai memelukmu mungkin aku tidak akan pernah bisa melepaskanmu,”Sempat kuberucap, “Kalau kau ingin mendapatkan pedang tajam berkualitas tinggi, jangan kau cari di pasar apalagi di tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya…”
“Begitupun dengan cinta dan pasangan hidupmu, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, lakukan spt yg kulakukan dulu. Tidak kucari calon ibumu di sembarang tempat apalagi di pasar loak, kupesan langsung dari Yang Menciptakannya. Dan kupinang calon ibumu tiga hari setelah pertama kali kami dipertemukan.”
“Jadilah lelaki yang lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih tegar daripada aku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak seorang wanita yang lebih baik dari ibumu, berikanlah yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku kelak, daripada apa yang yang telah kuberikan padamu dan ibumu.”
