Sekitar satu bulan setengah lagi, kita akan memlih seorang presiden baru negeri ini. Sudah ada dua calon kandidat. Bagaimana sikap kita?
Betapa pentingnya peran seorang pemimimpin dalam kehidupan kita. Kepemimpinan merupakan sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, Islam mewajibkan umatnya untuk memilih pemimpin. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Apabila ada tiga orang yang mengadakan perjalanan maka hendaknya mereka menjadikan satu di antara mereka sebagai pemimpin”.
Hadis ini mengandung pesan, untuk masalah yang sepele saja harus ada kepemimpinan, apalagi untuk masalah yang lebih besar. Artinya, umat Islam harus senantiasa dalam keadaan terpimpin dalam suatu komunitas, baik skala keluarga maupun lingkungan yang lebih luas.
Hadis di atas menjadi satu dalil dari kewajiban memilih pemimpin. Dalil lain yang menunjukkan betapa pentingnya pemimpin dalam suatu komunitas adalah pengangkatan Abu Bakar ash-Shiddiq sebagai khalifah setelah Rasulullah wafat. Padahal ketika itu jenazah Rasul belum dimakamkan.
Umar bin Khaththab menyatakan, “Tidak ada Islam tanpa jemaah. Dan, tidak ada jemaah tanpa kepemimpinan. Pun tiada kepemimpinan tanpa ketaatan.” Al-Mawardi, seorang ahli politik Islam dalam kitabnya Al-Ahkam As-Sulthaniyah menegaskan bahwa kepemimpinan di kalangan umat adalah wajib.
Mekanismenya melalui dengan ijma ulama. Fungsinya untuk menjaga agama dan memakmurkan dunia. Permasalahan penting yang harus mendapatkan jawaban adalah bagaimana masyarakat dapat melahirkan seorang pemimpin yang baik dan layak untuk diteladani.
Beberapa sifat dan karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain adalah keimanan, keadilan, kejujuran, kecakapan, kemampuan, kesungguhan, dan keteladanan. Dalam Islam, pemegang fungsi kepemimpinan biasa disebut juga imam dan kepemimpinan itu sendiri disebut imamah. Pemimpin negara dalam sejarah kebudayaan Islam menggunakan sebutan khalifah atau sultan. Dalam lingkup yang lebih kecil, biasa disebut amir atau wali, yang kemudian diadopsi dalam sistim pemerintahan Indonesia dengan istilah walikota.
Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin yang diakui dunia telah berhasil meletakkan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan. Karena di dalam hati, jiwa, dan pribadi nabi terdapat sikap atau akhlak yang maha agung, sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT. “Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung’’(Q.S.68:4). [Sumber: SatelitNews]
ada tidak pemimpin yang menjalankan syari’at Islam secara kaffah???