Jejak-jejak mereka yang pergi untuk selamanya dengan baik (khusnul khatimah) pasti akan terlihat dari apa yang ia tinggalkan. Salah satunya adalah Asmaa al-Beltagy. Siapa Asmaa?
Asmaa al-Beltagy, adalah putri dari petinggi Ikhwanul Muslimin, Mohamed al-Beltagy, yang juga Sekjen Partai Keadilan dan Kebebasan.
Asma ditembak di punggung dan dadanya oleh rezim militer dan polisi Mesir biadab saat terjadi penyerangan terhadap demonstran damai #ProDemocracy #AntiCoup pada 14 Agustus 2013 di Rabiah Adawiyah Square, Kairo, Mesir.
Usianya baru 17 tahun, tapi ia ikut dalam perjuangan mempertahankan hak dan kebenaran. Ia turun langsung di lapangan bersama jutaan rakyat Mesir yang ingin menghentikan rezim militer.
Kini ia telah tiada. Ruhnya pergi menuju satu-satunya yang ia miliki, Allah. Sejarah dunia akan mengenangmu, wahai, Asmaa! Kami akan menjadi saksi akan kesaksianmu. [diptatanaya]