Mayam Mahmoud, 18, menimbulkan kontroversi di dunia Arab. Wanita berjilbab asal Mesir ini tampil di salah satu acara televisi ajang pencarian bakat dengan menyanyikan lagu-lagu rap.
Reaksi masyarakat? Pro dan kontra. Mayam tampil di saluran televisi Arab Saudi dalam acara “Arab Got Talent”.
Meskipun Mayam Mahmoud tampil di acara televisi tersebut sekitar seminggu yang lalu, namun reaksi masyarakat masih terasa hingga sekarang.
“Jilbab menuntut perempuan untuk mematuhi kode etik tertentu,” ujar Nabil Hussein, seorang aktivis dunia maya, menulis di halaman Facebook-nya. “Menyanyi ala rapper khususnya, bertentangan dengan perilaku yang dituntut dari jilbab yang dikenakan.”
Mayam mengatakan dia telah mulai menyanyi rap sejak berumur delapan tahun. Ia mengaku telah bergabung dengan sekolah khusus untuk mempelajari berbagai bentuk seni.
“Gagasan utama tentang rap adalah untuk menyampaikan pesan kepada pendengar,” tulis Mahmoud di halaman Facebook-nya.
Ketika ia muncul di program “Arab Got Talent”, Mayam fokus dalam lagunya terkait lirik tentang penyakit sosial, seperti diskriminasi gender dan pelecehan seksual.
Mahmoud juga mengatakan bahwa ia berusaha untuk sukses, dengan menyanyi rap sebagai bentuk seni dengan penampilan serta perilaku Islami. Dan dia berhasil memenangkan dukungan untuk hal tersebut.
“Saya tidak melihat ada masalah dengan seorang wanita berjilbab menyanyi rap,” tulis Hagar Hamdi, pengguna Facebook lain.
“Agama Islam tidak pernah menyerukan keterbelakangan,” tandasnya. [ip]