3. Merasa asyik
Pelajar paling hebat adalah anak-anak. Mengapa? karena mereka belajar dengan keasyikan dan kesenangan, sehingga dalam waktu yang relatif singkat mereka bisa menyerap berbagai pengetahuan dan keterampilan. Merasa senang, fun dan asyik dalam belajar akan mempercepat dan mempermudah pengingatan dan pemahaman.
4. Fokus
Dengan konsentrasi sebenar-benarnya apa yang kita amati dan kita pelajari akan mudah kita serap. Contoh yang sederhana, hampir semua penonton film akan terhanyut dalam alur cerita film yang mereka tonton. Bahkan sampai meneteskan air mata atau tertawa terbahak-bahak ketika melihat adegan-adegan dalam film itu. Itu semua bisa terjadi karena penonton film memusatkan perhatiannya dan seluruh indera mereka tertuju pada film tersebut. Coba bayangkan seandainya dalam belajar kita bisa berkonsentrasi sebagaimana ketika kita menonton film atau sinetron, maka kita akan menangkap dan mengingat secara detail pelajaran yang kita pelajari.
5. Mengulang
Jarang sekali ada orang yang dalam sekali melihat, mendengar dan membaca langsung hafal. Sebagian besar orang perlu beberapa kali pengulangan untuk menyimpan data ke dalam otak. Semakin sering data diulang, maka semakin kuat tersimpan dalam otak. Begitu pula sebaliknya, jika tidak pernah diulang maka lama-kelamaan data tersebut akan hilang. Pernahkah anda mendapati imam sholat lupa satu ayat dari surat fatihah? Hampir tidak ada bukan? Mengapa demikian? Karena surat fatihah tersebut telah diulang-ulang sampai melebihi ambang batas. Bahkan orang justru akan sangat sulit untuk melupakannya. Pengulangan yang paling ideal adalah setelah 1-15 menit dari proses pemasukan data. [akhwatpunyae]